Lanjut ke sinopsis
yuuk
Berawal dari Ji Woong yang seorang
pengangguran walau ia seorang lulusan perguruan tinggi. Dan tidak mudah baginya
untuk mencari pekerjaan karena lamarannya selalu ditolak. Ji Woong tinggal di sebuah
kontrakan kumuh yang sewanya saja menunggak hingga 5 bulan (saking gapunya duit
kayaknya) .
Berbeda dengan Hong Sil yang tinggal
dibersebrangan dengan Ji Woong. Hong Sil merupakan pekerja keras dan tidak
mengenal lelah. Hong Sil sendiri merupakan pengumpul barang bekas untuk dijual
kembali dan beberapa botol kaca untuk didaur ulang olehnya.
Suatu hari Ji Woong yang sudah
menunggak 5 bulan diusir oleh si pemilik kost dan Ji Woong sendiri sangat
kebingungan untuk mencari tempat tinggal. Hong Sil yang melihatnya menawarkan
kepada JI Woong untuk tinggal dan bekerja sama dengannya. Namun syaratnya
adalah Ji Woong harus menuruti semua perintah Hong Sil dan mencari
barang-barang bekas yang masih bisa
didaur ulang.
Kerja sama mereka pun berjalan dengan
lancar. Hong Sil sendiri menyimpan uang hasil daur ulang tersbeut atas nama Ji
Woong, Ji Woong yang sangat senang karena akhirnya ia memiliki banyak uang yang
ia hasilkan. Ji Woong sendiri menggunakan uang itu untuk membeli berbagai macam
hadiah untuk kekasihnya yang akhirnya akan putus dengannya.
Namun semuanya berubah ketika masalah
mulai muncul. Hong Sil ternyata hanya memanfaatkan nama Ji Woong untuk
menyimpan uangnya dari Ayahnya yang seorang penjudi . Ji Woong sendiri yang
sudah merasa terkhianati pun meninggalkan Hong Sil. Hong Sil sendiri juga
mengetahui bahwa selama ini Ji Woong menghabiskan uangnya untuk membeli hadiah
dan ditambah lagi sisa uangnya yang dibawa lari oleh penipu.
Semenjak itulah Hong Sil berubah
menjadi pemurung. Namun ada alasan dibalik itu semua,dbalik hidup hemat dan
memanfaatkan Ji Woong, Yakni untuk membeli tanah dengan sebuah pohon yang
menjadi tempat menaburkan abu Ibu Hong Sil. Ia tahu bahwa tanah tersebut akan
dijadikan sebuah lapangan golf dan hal itu membuat Hong Sil sedih karena ia
akhirnya tidak bisa membeli tanah
nya karena uangnya dibawa kabur oleh penipu.
Ji Woong yang mengetahuinya akhirnya
menjual semua barang milikinya termasuk motor vespa kesayangannya untuk membeli
pohon besar yang merupakan tempat abu
Ibu Hong Sil ditaburkan.
Berhasilkah pohon
tersebut dibeli oleh Ji Woong????
Menurut Alee cerita bagusnya itu ada
di akhir cerita. perjuangan Ji Woong buat beli pohon besar itu sungguh luar
biasa. Kesedihan mendalam yang dirasakan Hong Sil huft bener-bener bikin Alee
ikutan ngerasain perasaan mereka. So,enjoy the movie ya!!